Hari ini aku akan bercerita mengenai komunikasi pada setiap
hubungan.
Aku belum cukup dewasa untuk banyak bercerita,tetapi aku
memiliki cerita yang akan menjadi motivasi dan pelajaran untuk semua orang.
Berpacaran dalam usia muda atau remaja sudah hal yang wajar
pada zaman ini,keinginan untuk memiliki orang yang di cintai sangat besar di
miliki.
Ketika kita seorang remaja yang masih duduk di bangku
smp/sma merasakan cinta yang mengebu-gebu kita pasti akan selalu ingin
mencintai,menyayangi dan memiliki.
Lantas bagaimana tanggapan kalian jika cinta yang kalian
miliki kepada lawan jenis bertepuk sebelah tangan ?
Kecewa,sedih atau marah ?
Mungkin itu yang kalian dapat rasakan,dan saya pun
mengalaminya.
Saya mencintai seorang laki-laki yang juga teman dekat
saya,cinta itu tumbuh dengan cepat di dalam hati saya,tetapi sayangnya hanya
saya yang memiliki perasaan itu,tetapi saya terus berjuang dan untuk
mendapatkan perhatiannya.
Saya sempat kecewa karena dia sudah memliki pacar,tapi di
situ lah saya sadar kalau saya tidak pantas untuknya dan saya menyerah dan
membuang semua perasaan ku,hingga benar-benar hilang.
Seiring perjalanan waktu dia putus dengan pacarnya,saya
tidak merasa senang karna saya sudah benar-benar melupakannya.
Tetapi ternyata tak lama kemudian,ia mengungkapkan perasaan
nya kepada ku,sempat terlintas di benakku untuk menolaknya karena aku tidak
memiliki perasaan apapun padanya waktu itu. Tapi saya berpikir bahwa saya tidak
ingin perasaan cinta bertepuk sebelah tangan yang pernah saya raskaan di
rasakan kembali olehnya,akhirnya saya pun menerimanya.
Kami menjalani hubungan dengan baik,2 minggu setelah kami
berpacaran kami terpisah kerena PKL yang kami akan lakukan di lain tempat. Komunikasi
kami masih berjalan dengan baik. Hingga pada suatu ketika ia hilang tanpa
kabar,aku selalu menghubunginya,menelponnya atau mengirim pesan tapi tak
satupun di jawabnya. Aku gelisah dalam hati aku sudah sangat mencintainya dan
tidak ingin berpisah dengannya. Aku sangat kecewa ketika aku mengetahui bahwa
Pesan yang dikirim oleh beberapa temannya untuk nya di balasnya,tetapi mengapa
pesan dan telepon ku tak satupun di jawabnya ? bahkan ketika salah seorang
temannya menghubunginya den memberitahukan bahwa aku sakit dia tidak merespon
apa pun,seakan dia sudah tak peduli denganku.
Banyak orang yang berkata bahwa dia hanya pura-pura
mencintaiku karna kasihan padaku,tapi aku tak mendengarkan satupun,dan aku
terus menguhubunginya sampai aku lelah menunggu.
Dan aku mengambil keputusan mengakhiri semuanya.
Menurut kalian apakah tindakan ku ini betul ? atau aku hanya
egois dan mementingkan perasaan ku sendiri ?